Kolaborasi USAHID dan Dinas Pariwisata Bali: Basis Data Penginapan untuk Transparansi dan Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan

Loading

Penyerahan buku Basis Data Penginapan dan Pariwisata Provinsi Bali dan FGD dilakukan pada Kamis, 5 September 2024 di Quest Hotel San Denpasar, Jalan Mahendradatta No.93 Padangsambian Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Penyerahan buku Basis Data Penginapan dan Pariwisata Provinsi Bali merupakan hasil penelitian yang disusun menggunakan Big Data. Dari penelitian tersebut berhasil didapatkan 5.389 data penginapan yang ada di Provinsi Bali pada tahun 2021. Penyerahan buku Basis Data Penginapan dan Pariwisata Provinsi Bali diberikan Shanti Pujilestari, ST.,MM.,MBA mewakili tim peneliti Universitas Sahid (USAHID) kepada perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bali yaitu Ida Ayu Nyoman Candrawati, SH, M.Par, sebagai Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Penyerahan basis data ini dimaksudkan agar hasil penelitian yang dilakukan dapat dimanfaatkan secara luas oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan akademisi. Basis data ini merupakan salah satu komponen penting bagi Pemerintah Provinsi Bali dalam mengelola dan merumuskan kebijakan pariwisata yang lebih efektif dan efisien. Pakar yang hadir dalam acara tersebut antara lain Drs. Gede Ricky Sukarta, MBA selaku Sekretaris PHRI Kabupaten Badung dan Dr. Gusti Kade Sutawa, SE, MM, MBA sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali yang berperan aktif dalam pengembangan konsep model prediksi.

Selain itu, hadir pula tim peneliti USAHID, yaitu Dra. Titin Astuti, M.Si, Farida, SE.,MP, dan Tim IT yaitu Handono Bayuadji, ST. Pada saat yang sama dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penelitian dengan judul “Pengembangan Konsep Model Prediksi Kewajaran Harga Penginapan di Provinsi Bali melalui Analisis Geospasial dan Kecerdasan Buatan”.

Tujuan dari kegiatan FGD ini adalah untuk memberikan sosialisasi kegiatan penelitian, mengetahui kondisi lapangan terkait penetapan harga penginapan di Bali, serta mendapatkan masukan dan saran dari para pakar. Masukan tersebut sangat penting dalam menyempurnakan konsep model prediksi kewajaran harga penginapan yang sedang dikembangkan oleh tim peneliti. Melalui sosialisasi ini, diharapkan para pelaku industri dan pemangku kepentingan dapat lebih memahami dan mendukung penerapan teknologi analisis geospasial dan kecerdasan buatan dalam penetapan harga penginapan yang wajar dan kompetitif.

Baca juga  Penyembelihan Hewan Qurban Hari Idul Adha 1443 H

FGD ini merupakan lanjutan dari FGD pertama yang telah dilaksanakan di Jakarta, dengan peserta dari PHRI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, praktisi perhotelan, serta akademisi. FGD pertama berfokus pada penggalian pola penentuan harga penginapan secara umum dan nasional, sedangkan FGD kedua lebih menekankan pada konteks spesifik di Bali, mengingat karakteristik dan dinamika pariwisata di provinsi Bali.

Penelitian yang didukung oleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dengan nomor kontrak 105/E5/PG.02.00.PL/2024 tanggal 11 Juni 2024 ini, melalui penerapan teknologi analisis geospasial dan kecerdasan buatan, diharapkan menjadi alat efektif dalam mendukung pengelolaan dan penetapan kebijakan pariwisata di Bali, dengan basis data yang diserahkan kepada Dinas Pariwisata Bali menjadi fondasi penting untuk merumuskan kebijakan yang lebih efisien, serta memberikan akses informasi yang lebih komprehensif dan akurat bagi Pemerintah Provinsi Bali dalam mendukung keputusan yang tepat.

Oleh karenanya dengan pengembangan model prediksi kewajaran harga penginapan ini, akan tercipta transparansi dan keadilan yang lebih baik dalam penetapan harga penginapan di Bali. Langkah ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi pelaku industri pariwisata, tetapi juga melindungi konsumen dengan harga yang lebih kompetitif dan wajar. Selain itu, penerapan teknologi ini juga berpotensi mendorong pertumbuhan industri pariwisata yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.

Kolaborasi USAHID dan instansi pemerintah diharapkan dapat terus ditingkatkan, terutama dalam memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan-tantangan di sektor pariwisata. Diharapkan pula, Bali dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal penggunaan teknologi analisis geospasial dan kecerdasan buatan untuk mendukung pengelolaan pariwisata yang lebih efektif dan efisien.

Baca juga  Gaya Kepemimpinan Rektor Usahid Marlinda Irwanti Poernomo, Tegas Lugas Ubah Budaya Kerja Hingga Dosen Harus Berkualitas Gapai Usahid Unggul dan Berwibawa
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Scroll to Top